Siapa sebenarnya James
Owen Sullivan? Sengaja aku buat postingan ini karena terinspirasi
langsung dari lagu band Avenged Sevenfold, yang didedikasikan buat mantan drummer mereka yang telah meninggal
tahun 2009.
Video klipnya yang
diunggah bulan mei tahun 2011 lalu di youtube juga sudah menyedot 24,5 juta
pasang mata. Itu belum termasuk video-video sejenis yang diupload oleh user
lain.
Penulis lagu ini
adalah Synyster Gates, gitaris Avenged Sevenfold. Selama karirnya lagu inilah
yang pertama kali ia ciptakan. Lagu ini awalnya dibuat untuk mendedikasikan
kakeknya yang meninggal saat bandnya mengadakan tour. Namun, karena dirasa cocok, maka saat peluncuran lagu ini
dijadikan tribute untuk
sahabatnya dari kecil yang juga rekan bandnya The Rev.
The Rev atau James
Owen Sullivan lahir pada 10 Febuari 1981 dan merupakan salah satu personil
Avenged Sevenfold paling tua di band itu. The Rev sendiri adalah kependekan
dari The Reverend Tholomew Plague yang merupakan nama yang ia pilih sebagai
nama panggungnnya. Bakatnya sebagai drummer
sudah terlihat sejak ia kecil. Dimana dia telah memperoleh sepasang stik drum
sejak usianya lima tahun. Kemudian dia menerima drum miliknya sendiri pada usia
sepuluh tahun. Pada tahun 2009, dalam jajak pendapat dari beberapa drumer terbesar
di dunia yang dilakukan oleh Majalah Rhythm, The Rev mendapat tempat sebgai
drumer ke-41 terbesar sepanjang masa. Selain itu dia juga termasuk pemain Drum
terhebat di dunia yg berada di urutan ke-9.
Ditengah
prestasinya yang mulai gemilang, pada tanggal 28 Desember 2009 terdengar kabar
mengejutkan bagi para penggemar Avenged Sevenfold. The Rev dikarbarkan
meninggal, dan semua tidak menyangka dengan kematian mudanya yang dirasa
terlalu cepat. The Rev Sullivan ditemukan tewas di rumahnya pada usia 28 tahun.
Saat itu kematiannya masih menjadi misteri. Butuh waktu sekitar setengah tahun
untuk memperoleh hasil otopsi. Baru pada tanggal 9 Juni 2010 diumumkan bahwa
penyebab kematiannya adalah keracunan akibat penggunaan piskotropika yang
dicampur - campur, atau sering juga disebut polydrug use atau "cross
fading".
Pada saat
memeriksa jenazah The Rev ditemukan beberapa zat yang berbahaya seperti Oxycodone, Oxymorphone, Diazepam /
Nordiazepam dan Etanol. Oxycodone sendiri adalah penghilang
rasa sakit yang biasanya digunakan sebagai pengganti kodein. Sedangkan Oxymorphone
adalah obat penghilang rasa sakit mirip dengan morfin. Kemudian Diazepam
/ Nordiazepam adalah obat kecemasan dan Etanol adalah minuman keras dalam alkohol. Dalam penyelidikan
juga ditemukan bahwa organ hati The Rev juga mengalami pembesaran yang tidak
wajar.
Kepergian drummer legendaris ini memukul telak
personil Avenged Sevenfold lainnya. Bahkan diawal kematiannya, band ini sempat
diisukan bubar. Namun isu itu segera ditepis oleh Avenged Sevenfold dengan
masuk dapur studio pada tanggal 17 Februari 2010 bersama dengan mantan drummer
Dream Theater, Mike Portnoy, yang juga adalah salah satu drummer idola The Rev.
Walau posisinya saat
itu telah digantikan oleh Mike Portnoy, namun tidak serta merta membuat para
personil lainnya melupakan kenangan indah bersama The Rev. Terbukti dari video
klip yang telah anda tonton sebelumnya, ekspresi para personil sangat
terpukul dengan kepergian The Rev, dan posisinya tidak akan tergantikan dalam
band Avenged Sevenfold. Bahkan jika anda teliti dengan video yang dibuat tahun
2011 lalu, para personil Avenged Sevenfold menggunakan simbol – simbol untuk
mengenang The Rev.
1. Tato ditangan Matt Shadows.
2. Tulisan foREVer dileher Zacky Vengeance.
3. Tulisan REV digitar Synyster Gates.
4. Tulisan foREVer diselempang bass Johnny
Christ.
Begitulah dedikasi
yang pantas buat seorang "Sahabat" yang dengan senang hati selalu
menemani kita dalam suka maupun duka. Beda dengan [kebanyakan] seorang kekasih
yang mungkin saja akan dilupakan, saat tak berada di sisinya lagi. Tetapi tidak
halnya dengan seorang sahabat yang namanya selalu abadi, sekali pun sudah pergi
jauh...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar